Waw! Diduga Ingin Meraup Untung Banyak, Pembangunan Embung Gunakan Matrial Turap Kehutanan Provinsi

Rabu, 17 Agustus 2022 - 23:01:49 WIB
Share Tweet Google +

KAMPAR, CATATANRIAU.com | Proyek Pembangunan dan Pemberdayaan Desa yakni pembangunan Embung Desa Tahun Anggaran 2022 dengan Tema Desa Membangun Indonesia. Proyek tersebut terletak di Desa Tanjung Alai Sungai Paung RT 02 RW 01 Dusun 1 Kecamatan Xlll Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provisi Riau.

Dimana kondisinya mengalami rusak pada fisik turap yang bersumber dana Dari dinas Kehutanan Provinsi Riau.

Adapun Nama kegiatan proyek tersebut yaitu Peningkatan Embung Sei Empaung, yang bersumber dari Dana Desa (DD) Tahun 2022, Sementara biaya yang digelontarkan sebesar Rp 67.678.000.

Berdasarkan penemuan masyarakat dilapangan, masyarakat tersebut menemukan kejanggalan dengan pembangunan Proyek Embung tersebut. dan melaporkan kepada beberapa awak media dan para awak media langsung melakukan Investigasi setelah adanya laporan dari warga Tanjung alai tersebut.

Menurut salah seorang warga setempat yang enggan dipublikasikan namanya , pada media ini selasa (16/8/2022) kemarin, ia mengatakan, "proyek embung tersebut selain menggunakan bebatuan bersumber dana Dari Dinas Kehutanan Provinsi yang dihancurkan dan memindahkan keproyek Desa tersebut, juga menggunakan semen karung untuk bahan pembuatan embung tersebut," ujar warga setempat.

Ketika dikonfirmasi media ini tentang penjelasan proyek embung ini salah seorang warga menjawab, "silahkan tanya langsung kepada Kades," ujar warga tersebut.

“Kami berharap Kepada pihak terkait untuk memberikan penjelasan agar tidak ada kecurangan yang dapat merugikan masyarakat dan sebagai penerima manfaat," ucapnya.

“Saat awak media ini mengkonfirmasi Kepala Desa Tanjung Alai Sang Kades menjawab lirih, “saya tidak tahu menahu tentang embung itu. Kalau saya tahu tidak mungkin saya membiarkan ini terjadi," ucapnya.

"Namun setelah saya tahu saya langsung panggil kepala tukang yang mengerjakan embung itu dan saya suruh lagi mereka mengganti batu yang sudah dibongkarnya," ujar Kepala Desa tersebut.

Kemudian Kepala Desa itu menambahkan, "kalau semen karung itu memang sengaja kami pakai sekitar 7 sampai 10 sak semen dan untuk pengecoran tapak lebih kurang 5 meter," tuturnya.

"Karna semen ini cepat kering, setelah dicor nanti kami takut akan hancur lagi dan sisanya kami pakai semen SNI,” tutupnya. (Tim).


Editor : Redaksi 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex